Sunday, December 25, 2005
pembunuh berdarah-darahhh
Membunuh rasa bukan pekerjaan yang mudah
Butuh waktu yang tidak singkat untuk benar-benar membuatnya mati
Bukan hitungan detik atau menit, bukan pula hari ataupun bulan
Butuh tenaga yang tidak sedikit untuk membersihkan dan meninggalkannya tanpa jejak
Butuh kekuatan penuh untuk menghindari segala stimulus yang akan membuatnya hidup kembali
Butuh proses panjang yang sangat melelahkan
Butuh rasa pengganti untuk membuatnya sedikit mengendap dan tak terlihat
Butuh penyusunan strategi yang baik agar tidak terjadi trial and error yang kelamaan
Dan butuh keberanian untuk mencapai penyelesaian
*masih mencoba membunuh dan mengakhiri, percaya??*
Comments:
<< Home
satu hal yang pasti kalau membunuh itu dosa.. karena telah merebut hak untuk hidup.. lagipula apa hak si rasa sehingga harus dibunuh hah?? apakah dia telah memutilasi seorang anak gadis berumur 10 tahun dengan sebilah pedang samurai yang dia temukan di sebuah tempat pandai besi yang sesungguhnya tidak terlalu pandai di kelasnya.. karena waktu kelas 4 sd pak junaedi nyaris tidak naik kelas karena pada saat itu untuk naik kelas yang ada di lantai 35 sangatlah capai.. lif belum ada.. yang ada hanyalah seutas tali rafia dengan ember seta katrol untuk menarik orang.. karena takut ketinggian pak junaedi lalu berpikir kalau lebih baik tidak jadi naik kelas karena lebih asik naik delman karena istimewa dan dapat duduk di muka pak kusir.. tapi tampaknya musatafa jakson tidak senang.. lalu mengajak bung frans tumbuan untuk bersama sama menanam jagung dikebun kita..
neng, cuma niat dan ngomong aja ga akan membuahkan hasil sih. semua harus diimbangi sama perbuatan juga.
mannnnaaaaa....???
mannnnaaaaa....???
DIPO (dip-oya) huehehe:
neng, neng....membunuh rasa memang tidak mudah. elo harus bersyukur karena elo masih bisa merasa. bayangkan jika elo kehilangan sensitivitas indra perasa lu, apapun yang elo makan akan hambar. jika rasa itu terlalu kuat kurangilah pemakaian garam dan penyedap secukupnya. jika sudah terlalu kuat...dibuang saja. walau di awal ragu. toh kita bisa memulai yang baru. kita? insyaAllah...keinginan untuk meramu dan merasa kembali akan ada. semoga tidak keburu jemu atau bahkan tinggal dalam dungu. ah neng, semua tidak perlu dibuat rumit. batasan-batasan untuk mencinta...janganlah itu. kita tidak pernah tau siapa yang akan tinggal untuk menemani.
neng, neng....membunuh rasa memang tidak mudah. elo harus bersyukur karena elo masih bisa merasa. bayangkan jika elo kehilangan sensitivitas indra perasa lu, apapun yang elo makan akan hambar. jika rasa itu terlalu kuat kurangilah pemakaian garam dan penyedap secukupnya. jika sudah terlalu kuat...dibuang saja. walau di awal ragu. toh kita bisa memulai yang baru. kita? insyaAllah...keinginan untuk meramu dan merasa kembali akan ada. semoga tidak keburu jemu atau bahkan tinggal dalam dungu. ah neng, semua tidak perlu dibuat rumit. batasan-batasan untuk mencinta...janganlah itu. kita tidak pernah tau siapa yang akan tinggal untuk menemani.
ENENGGGG.....
huhuhu...
kill.kill.kill. or else just kept it. from afar.
have u ever thought sending it to antartic? where everything's white and pure. almost void. empty. damned coldness. so 'it' can not grow anymore. he he i've already sent mine.. don't know the result yet..
find another flavor.. good luck. hope it tastes sweet... sweets always make everyone happy. doesn't it?
Post a Comment
huhuhu...
kill.kill.kill. or else just kept it. from afar.
have u ever thought sending it to antartic? where everything's white and pure. almost void. empty. damned coldness. so 'it' can not grow anymore. he he i've already sent mine.. don't know the result yet..
find another flavor.. good luck. hope it tastes sweet... sweets always make everyone happy. doesn't it?
<< Home